Jumat, 19 Juli 2013

Bayi dan Balita

Artikel Bayi dan Balita


bayi dan balita dan perkembangan bayi  dan balita  dan makalah bayi dan balita
Dalam seluk beluk  setelah pernikahan butuh pengetahuan tentang perkembangan bayi dan balita atau makalah bayi dan balita,  kehadiran seorang bayi di dalam kehidupan rumah tangga akan membawa kebahagian tertentu

Istilah balita adalah anak manusia yang berada  pada rentang usia 0-5 tahun. se usia ini otak anak mengalami pertumbuhan yang sangat pesat  yang lebih dikenal dengan istilah masa keemasan (the golden age). Jadi pada masa ini harus mendapatkan stimulasi  secara menyeluruh baik kesehatan, gizi, pengasuhan dan pendidikan.

Adapun istilah ini sudah sering di dengar dan di  pahami oleh semua orang tua, karena mereka menginginkan anaknya tumbuh menjadi anak yang cerdas, akan tetapi sedikit yang memanfaatkan peluang ini, disebabkan  mereka merasa pertumbuhan anak  adalah proses alami yang akan terjadi dengan sendirinya tanpa  adanya interpretesi orang tua atau yang lainnya.

Pengenalan Anak Balita
Saat anak usia 1-5 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima makanan dari apa yang disediakan ibunya. Dengan kondisi demikian, sebaiknya anak balita diperkenalkan dengan berbagai bahan makanan.

Tumbuh Kembang
Laju pertumbuhan masa balita lebih besar dari masa usia prasekolah sehingga diperlukan jumlah makanan yang relatif lebih besar. Namun perut yang  masih lebih kecil menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya dalam sekali makan lebih kecil daripada anak yang usianya lebih besar. Olehkarena itu, pola makan yang diberikan adalah porsi kecil dengan frekuensi sering.

Fungsi makanan bagi BALITA
Makanan sebagai sumber zat gizi dimana didalam makanan terdapat lima jenis zat gizi, yaitu 
  1. Karbohidrat 
  2. Lemak 
  3. Protein 
  4. Mineral 
  5. Dan air
Zat gizi ini di perlukan bagi balita  adalah sebagai
  • Zat gizi yang menghasilkan tenaga atau energi adalah karbohidrat , lemak, dan protein. Bagi balita,tenaga diperlukan untuk melakukan aktivitasnya serta pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena itu, kebutuhan zat gizi sumber tenaga balita relatif lebih besar daripada orang dewasa. Zat tenaga bisa didapat dari beras, jagung, gandum, kentang, sagu dan juga roti.
  • Zat pembangun protein sebagai zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-organ tubuh balita, tetapi juga menggantikan jaringan yang sudah rusak. Zat pembangun ini terdapat di protein hewani (telur, ayam, ikan, daging, susu.) dan di protein nabati (kacang-kacangan, tempe dan tahu).
  • Zat pengatur  berfungsi agar fungsi organ-organ dan jaringan tubuh termasuk otak dapat berjalan seperti yang diharapkan, serta untuk memberi tubuh perlindungan maksimal terhadap serangan penyakit. Zat pengatur dapat di peroleh dari semua sayur-sayuran dan buah-buahan yang mengandung vitamin dan mineral, seperti jeruk, pepaya, wortel, sawi, bayam dan semisalnya.
Kebutuhan gizi BALITA
Kebutuhan gizi seseorang adalah jumlah yang diperkirakan cukup untuk memelihara kesehatan pada umumnya. Secara garis besar, kebutuhan gizi ditentukan oleh 
  1. Usia 
  2. Jenis kelamin 
  3. Aktivitas 
  4. Berat badan 
  5. Dan tinggi badan 
Antara asupan zat gizi dan pengeluaran nya harus ada keseimbangan sehingga diperoleh status gizi yang baik. Status gizi balita dapat di pantau dengan menimbang anak setiap bulan dan di cocok kan dengan Kartu yang di rujuk kan petugas pemantau kesehatan setempat.
  • Kebutuhan Energi bayi dan balita relatif besar dibandingkan dengan orang dewasa, sebab pada usia tersebut pertumbuhannya masih sangat pesat. Kecukupan nya akan semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia.
  • Kebutuhan zat pembangun Secara fisiologis, balita sedang dalam masa pertumbuhan sehingga kebutuhannya relatif lebih besar daripada orang dewasa. Namun, jika dibandingkan dengan bayi yang usianya kurang dari satu tahun, kebutuhannya relatif lebih kecil.
  • Kebutuhan zat pengatur Kebutuhan air bayi dan balita dalam sehari ber-fluktuasi seiring dengan bertambahnya usia. Beberapa hal yang mendorong terjadinya gangguan gizi. Ada beberapa hal yang sering merupakan penyebab terjadinya gangguan gizi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sebagai penyebab langsung gangguan gizi, khususnya gangguan gizi pada bayi dan anak usia dibawah lima tahun (balita) adalah tidak sesuai nya jumlah gizi yang mereka peroleh dari makanan dengan kebutuhan tubuh mereka.

Demikianlah sekilas tentang Bayi dan balita yang bisa di ulas, semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat 

artikel  terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar